Kontrasepsi Tingkatkan Kualitas Hidup Keluarga

KESADARAN menggunakan alat kontrasepsi semakin meluas. Tidak hanya di kota, tetapi sudah merambah ke daerah pedesaan. Alat pencegah kehamilan itu juga dapat meningkatkan kualitas hidup dengan mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera.

Kontrasepsi berasal dari kata kontra berarti "mencegah" atau "melawan" dan konsepsi yang berarti pertemuan antara sel telur yang matang dan sel sperma yang mengakibatkan kehamilan.

Tujuan penggunaan kontrasepsi adalah menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dan sel sperma. "Kontrasepsi merupakan alat untuk mencegah kehamilan," ujar Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia bagian obstetrics dan ginekologi Prof Biran Affandi MD PhD.

Sebagian besar masyarakat awam hanya tahu alat kontrasepsi sebagai alat yang digunakan untuk mencegah kehamilan. Padahal selain untuk mencegah kehamilan, banyak sekali manfaat dari alat kontrasepsi.

Kontrasepsi memiliki peranan dalam setiap fase reproduksi, yaitu untuk menunda kehamilan atau menjarangkan kehamilan. "Sehingga kontrasepsi sudah menjadi kebutuhan modern bagi masyarakat saat ini," tutur Biran yang juga menjabat sebagai Ketua Program Pascasarjana bidang kesehatan reproduksi, Universitas Indonesia.

Dia memaparkan, perkembangan dan kemajuan riset dalam bidang kontrasepsi memberikan kontribusi positif, terutama dalam meningkatkan kualitas hidup wanita. Kontrasepsi kini bisa memberikan manfaat nonkontraseptif seperti menjaga kestabilan berat badan dan membuat kulit tetap cantik.

"Kontrasepsi hormonal juga memberikan manfaat tambahan, terutama untuk kesehatan reproduksi wanita, seperti siklus haid yang lebih teratur dan mengurangi risiko-risiko penyakit kandungan seperti kista, kanker indung telur, kanker endometrium, dan lain-lain," ungkapnya.

Alat pencegah kehamilan dengan tambahan kandungan tertentu, dia menyebutkan, juga bisa mengatasi masalah jerawat dan berat badan.

Hal senada diutarakan Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr Sugiri Sjarief MPA. Dia mengatakan, kontrasepsi menjadi kebutuhan penting bagi pasangan suami istri serta meningkatkan derajat kesehatan ibu, bayi dan anak. "Kontrasepsi juga memberikan kontribusi terhadap menurunnya angka kematian ibu dan bayi sehingga membantu terwujudnya keluarga kecil, bahagia, dan sejahtera," tuturnya.

Dalam memilih alat kontrasepsi, maka harus dilihat dari faktor kenyamanan dan keandalannya. Sebaiknya konsultasikan pada dokter ahli terlebih dahulu sebelum menggunakan.

Sugiri menuturkan, tingkat penggunaan kontrasepsi yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah metode suntik. Pemakaiannya juga semakin meningkat dalam beberapa waktu terakhir ini.

Berdasarkan data dari BKKBN, pasangan usia subur yang menggunakan metode kontrasepsi suntik sebesar 31,6 persen, pil sebesar 13,2 persen, IUD sebesar 4,8 persen, implant 2,8 persen0, kondom sebesar 1,3 persen, kontap wanita (Medis Operasi Wanita - MOW) sebesar 3,1 persen dan kontap pria (Medis Operasi Pria - MOP) sebesar 0,2 persen, pantang berkala 1,5 persen, sanggama terputus 2,2 persen, dan metode lainnya 0,4 persen.

Yang perlu diingat adalah kebutuhan setiap orang terhadap kontrasepsi berbeda. Disebabkan adanya perbedaan tingkat kehidupan. "Beda orang, berbeda kebutuhan. Penggunaan kontrasepsi juga harus berdasarkan kesepakatan suami istri," ujar Sugiri.
(sindo//tty-oz)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar