Disfungsi Ereksi Ganggu Hubungan Pasutri

DISFUNGSI ereksi acapkali muncul dalam sebuah hubungan pasangan suami istri. Jika dibiarkan, masalah serius ini tentu dapat mengganggu keharmonisan rumah tangga. Lantas, solusinya seperti apa?

Disfungsi ereksi (erectile dysfunction) adalah ketidakmampuan seseorang mempertahankan ereksinya dalam waktu lama untuk meraih hubungan seksual yang paling memuaskan. Masalah disfungsi ereksi ini biasanya banyak menimpa kaum pria. Penyebab utama munculnya disfungsi ereksi di antaranya faktor fisik yang bisa menyebabkan mereka memiliki berbagai macam penyakit atau faktor psikologis seperti kelelahan, stres, dan seringnya mengonsumsi alkohol.

Menurut Dr Herdinan Bernard Purba SpRM, seksolog dari RSCM, pada kasus umum, disfungsi ereksi (DE) yang dipicu masalah fisik sering mengakibatkan terganggunya atau bahkan merusak aliran darah.

Namun jika seorang pria masih bisa ereksi setiap pagi dan melakukan masturbasi sampai klimaks, berarti DE yang mereka alami lebih disebabkan masalah psikologis.

"Banyak juga pria yang menderita DE dari gabungan antara masalah fisik dan psikologis. Dan biasanya, pria lebih mudah mengalami stres dan tertekan, sehingga membuat masalah itu bertambah parah," kata Dr Herdinan ketika dihubungi okezone melalui telepon genggamnya, Jumat (9/5/2008).

Kondisi DE, sambungnya, dapat disebabkan juga oleh faktor kejiwaan. Artinya, disfungsi seksual ini banyak dipengaruhi karena faktor stres mental dan fisik.

"Salah satu penyebabnya karena kesibukan berkerja atau karena capek fisik dan menderita psikis. Kondisi seperti ini akan membuat pasangan tidak pernah puas atau belum apa-apa baru dipenetrasi langsung lemas," ungkapnya panjang lebar.

DE juga memicu masalah dengan pasangan, bukan hanya hilangnya kenikmatan saat berhubungan seks namun juga timbulnya sebuah perasaan bahwa mereka telah melakukan sesuatu yang salah. Bahkan, mereka sering merasa sedih, frustasi, cemas, dan tertekan.

"Disfungsi ereksi sering dihubungkan dengan munculnya rasa depresi, hilang rasa percaya diri, persepsi diri yang buruk, serta meningkatnya rasa gelisah atau ketegangan dengan pasangan seksual. Untuk mengetahui DE, harus mengetahui penyebab utamanya atau akar masalahnya terlebih dahulu," terang pria bertubuh tinggi besar ini.

Nah, untuk mengatasinya ada beberapa cara yang dapat dilakukan. Menurut pria berjanggut ini, bila penyebab DE karena faktor psikologis maka harus mengubah gaya hidup seperti tidak tidur malam, merokok, minum-minuman beralkohol atau faktor lain yang secara tidak langsung mengganggu fisik seseorang.

"Kasus disfungsi ereksi dapat diobati dengan berbagai cara. Keberhasilan pengobatan DE dapat ditandai dengan perbaikan pada fungsi ereksi dan fungsi seksual yang kemudian akan menghasilkan perubahan positif pada hubungan emosional maupun seksual dengan pasangannya," beber pria ramah ini.

Masih menurut Dr Herdinan, saling terbuka dengan pasangan kita dan saling mengenali kelemahan setiap pasangan, paling tidak komunikasi intensif akan membantu menyelesaikan masalah dan mengurangi rasa tertekan. Jadi, jangan takut kalau DE itu sebenarnya bisa disembuhkan. (nsa-oz)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar