ADA banyak cara yang dapat dilakukan untuk membuat gairah seksual (libido) seorang pria meningkat saat hendak berhubungan intim. Salah satunya ialah dengan cara menonton blue film. Melalui sarana itu, diyakini oleh sebagian pria sebagai kegiatan yang menyenangkan sebelum memulai acara memadu asmara.
Namun mengenai hal itu, psikolog dari Jagadnita Consulting, Dra Clara Istiwidarum K, MA, CPBC, memiliki cara pandang berbeda.
"Untuk menyulutkan gairah seksual, pria tak seharusnya menonton tayangan porno. Bila landasannya memang cinta pada pasangannya, maka sebaiknya tidak perlu melakukan hal tersebut," ucap Clara kepada okezone ketika dihubungi melalui telepon genggamnya, Senin (15/9/2008).
Menurut Clara, tak peduli apakah seorang wanita memiliki tubuh yang tidak ideal atau tengah hamil sehingga fisiknya berubah, menonton blue film sebelum berhubungan intim sebaiknya tidak dilakukan.
"Kembali pada cinta, artinya kalau dasarnya sungguh cinta maka harus saling menghargai dan menerima apa adanya. Sebab setiap fase ada perkembangan atau penurunan fungsi tubuh. Jadi kalau memang bisa memperbaiki dengan masukan positif, sebaiknya utarakan. Jangan justru menggantinya dengan media lain," papar psikolog dari curhat.com ini.
Ditambahkan penulis buku Keluargaku, Permataku, Seks, Es Krim, dan Kopi Susu serta Ngobrolin Seks di Ruang Keluarga itu, aktivitas hubungan seksual seharusnya menjadi kepuasan untuk kedua belah pihak. Karena itu, keinginan Anda dan pasangan harus diutarakan.
"Dalam seks jangan main asumsi, ungkapkan apa yang selama ini menjadi keinginan dan apa yang diinginkan pasangan. Jadi bukan hanya salah satu pasangan merasa puas, sementara lainnya tidak puas. Orientasinya sudah bukan diri sendiri tetapi kita," ungkapnya.
Nah, untuk mewujudkan hal itu, langkah utama yang harus dilakukan ialah menerapkan komunikasi yang terbuka dengan pasangan.
"Hubungan intim itu harus dibicarakan terbuka dan jujur sejak awal perkawinan. Artinya, saat awal mulai mengeksplorasi gaya bercinta apakah keduanya dapat saling memuaskan atau tidak. Di sini harus adanya saling keterbukaan dan mau mengutarakan agar kebahagiaan dan pengungkapan rasa cinta dan sayang dapat diterima dengan baik," tandasnya.
(nsa-oz)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar