Hypersex pada Wanita, Wajarkah?

SEKS merupakan hiburan yang menyenangkan dan memberikan kenikmatan. Namun ketidakmampuan pasangan suami istri (pasutri) untuk mengimbangi "permainan" pasangannya sering menimbulkan perasaan tidak nyaman yang bila dibiarkan terus berlanjut akan berkembang menjadi konflik.

Ketika masalah seksual itu mengganggu hubungan pasutri, maka sudah selayaknya untuk segera diatasi. Salah satu masalah seksual tersebut ialah tingginya hasrat atau gairah seksual seorang suami maupun istri. Saat hal itu dialami oleh seorang istri, maka harus ditelusuri lebih dalam faktor penyebabnya apa.

Agar tidak salah langkah untuk mengatasinya, Dr Anita Gunawan MS SpAnd, androlog dari Rumah Sakit Pertamina Pusat (RSPP), menjelaskan definisi gairah seks yang sebenarnya.

"Sebenarnya istilah hypersex itu tidak ada. Hanya ada istilah gairah seks lebih tinggi dari wanita pada umumnya. Wanita yang memiliki gairah seks yang lebih tinggi itu seperti seseorang yang suka banyak makan. Dan itu termasuk normal, apalagi bila keinginan seksnya itu hanya dua sampai tiga kali," kata Dr Anita kepada okezone saat dihubungi melalui telepon genggamnya, Senin (6/10/2008).

Ditambahkan olehnya, saat seseorang sudah tidak dapat mengendalikan diri untuk tidak melakukan hubungan seks, maka udah menjadi suatu penyakit kelainan psikis (jiwa) yang diakibatkan oleh obsesi kompulsif seseorang. Sehingga seorang wanita yang mengalami kondisi tersebut harus ditangani oleh ahlinya.

"Ketika seorang wanita sudah tidak dapat mengendalikan diri untuk melakukan hubungan seks, maka sudah termasuk kelainan kejiwaan. Bila kondisi ini dialami, maka harus langsung berkonsultasi kepada ahlinya agar dapat diketahui penyebabnya apa," jelas wanita yang menyelesaikan program master di bidang Andrologi Universitas Airlangga, Surabaya itu.

Kondisi demikian, sambungnya, dapat terjadi karena beberapa faktor. Salah satu penyebab utama ialah libido yang tinggi.

"Alasan seorang wanita sampai memiliki gairah seks yang luar biasa karena memang sudah dari sananya memiliki libido tinggi. Tapi bisa juga disebabkan faktor lain, semisal memiliki masa lalu pernah berhubungan intim dengan seorang pria, sehingga saat dia menikah gairah seksualnya jadi tinggi. Atau dapat pula karena seorang wanita itu tidak dapat merasakan kepuasan seks yang diinginkan, sehingga selalu bergairah untuk melakukannya terus menerus," bebernya panjang lebar.

Nah, saat seseorang telah menyadari gangguan seksual ini dan berkonsultasi kepada ahlinya, langkah lain yang harus ditempuh ialah meredakan gairah seksual dengan obat. Namun, jangan sembarang membeli obat di luar resep dokter. Obat yang biasa dijual di pasaran semisal viagra belum terbukti bekhasiat secara medis bagi aktivitas seksual Anda.

"Viagra untuk wanita belum terbukti apakah menyebabkan gairah meningkat. Yang pasti obat-obatan semacam viagra dan sejenisnya bukan untuk menambah gairah, namun justru gairah itu ada, baru dapat menciptakan sebuah "permainan". Obat-obatan seperti itu hanya untuk memicu ereksi," pungkas konsultan rubrik seksualitas di beberapa media di Indonesia ini. (nsa-oz)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar